Apa sih yang Baru?
Loading...
PERULANGAN/ LOOPING
Pengulangan adalah suatu proses yang melakukan statemen-statemen dalam sebuah program secara terus menerus sampai terdapat kondisi untuk menghentikannya. Struktur perulangan akan sangat membantu dalam efesiensi program.

Macam-macam looping
1.    For
Struktur perulangan for biasa digunakan untuk mengulang suatu proses yang telah diketahui jumlah perulangannya.  Dari segi penulisannya, struktur perulangan for tampaknya lebih efisien karena susunannya lebih simpel dan sederhana.

Bentuk umum:





Keterangan :
Inisialisasi        : pernyataan untuk menyatakan keadaan awal dari variabel kontrol.
Syarat               : ekspresi relasi yang menyatakan kondisi untuk keluar dari perulangan.
Penambahan     : pengatur perubahan nilai variabel kontrol.

Contoh :











For Bersarang 
Sama halnya dengan percabangan, pada struktur perulangan juga dapat diterapkan pengulangan bersarang (nested looping).

Bentuk umum :


























2. While
Perulangan WHILE banyak digunakan pada program yang terstruktur. Perulangan ini banyak digunakan bila jumlah perulangannya belum diketahui. Proses perulangan akan terus berlanjut selama kondisinya bernilai benar (true) dan akan berhenti bila kondisinya bernilai salah.

Bentuk umum :



























while bersarang
Bentuk umum:































3. do-while
Berbeda dengan struktur while yang melakukan pemeriksaan kondisi diawal blok perulangan, pada struktur do-while kondisi justru ditempatkan dibagian akhir. Hal ini tentu menyebabkan struktur perulangan ini minimal akan melakukan satu kali proses walaupun kondisi yang didefenisikan tidak terpenuhi.

Berikut perbedaan while dan do-while








Bentuk umum :






















do-while bersarang
Bentuk umum:


Modular
Pemrograman Modular adalah suatu teknik pemrograman di mana program yang biasanya cukup besar dibagi-bagi menjadi beberapa bagian program yang lebih kecil sehingga akan mudah dipahami dan dapat digunakan kembali, baik untuk program itu sendiri maupun program lain yang memiliki proses yang sama.

Kelebihan Modular
Program lebih pendek
Mudah dibaca dan dimengerti
Mudah didokumentasi
Mengurangi kesalahan dan mudah mencari kesalahan
Kesalahan yang terjadi bersifat “lokal”

Gambaran modular secara umum


Fungsi
Fungsi/function adalah suatu kumpulan instruksi/perintah/program yang dikelompokkan menjadi satu, letaknya terpisah dari program yang menggunakan fungsi tersebut, memiliki nama tertentu yang unik, dan digunakan untuk mengerjakan suatu tujuan tertentu.Dalam bahasa pemrograman lain fungsi dapat disebut sebagai subrutin (basic, VB) atau procedure (pascal, Delphi).

Tujuan Pembuatan Fungsi
Untuk memudahkan dalam pengembangan program, karena program dipecah menjadi beberapa program yang lebih kecil
Untuk menghemat ukuran program, ini akan terasa kalau ada beberapa deretan instruksi yang sama dan digunakan pada beberapa tempat di dalam program.

Keuntungan Fungsi
Dapat melakukan pendekatan top-down dan divide-and conquer:
Top-down: penelusuran program mudah
Divide-and-conquer: program besar dapat dipisah menjadi program-program kecil.
Kode program menjadi lebih pendek, mudah dibaca, dan mudah dipahami
Program dapat dikerjakan oleh beberapa orang sehingga program cepat selesai dengan                koordinasi yang mudah.
Mudah dalam mencari kesalahan-kesalahan karena alur logika jelas dan sederhana
Kesalahan dapat dilokalisasi dalam suatu modul tertentu saja.
Modifikasi program dapat dilakukan pada suatu modul tertentu saja tanpa mengganggu program keseluruhan
Fungsi – fungsi menjadikan program mempunyai struktur yang jelas.
Dengan memisahkan langkah – langkah detail ke satu atau lebih fungsi – fungsi, maka fungsi utama (main) akan menjadi lebih pendek, jelas dan mudah dimengerti.
Fungsi –fungsi digunakan untuk menghindari penulisan program yang sama yang ditulis secara berulang – ulang.
Langkah – langkah tersebut dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkah – langkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, cukup memanggil fungsi tersebut.
Mempermudah dokumentasi.
Reusability: Suatu fungsi dapat digunakan kembali oleh program atau fungsi lain.

Kategori Fungsi
1. Standard Library
Yaitu fungsi/modul yang telah disediakan oleh suatu bahasa pemrograman biasanya dalam library nya. Contoh : clrscr(), printf(), getch(), write, writeln, SQRT, etc.
Untuk function ini kita harus mendeklarasikan terlebih dahulu library yang akan digunakan, yaitu dengan menggunakan preprosesor direktif.Misalnya: #include <conio.h>,#include <stdio.h>,etc

2. Programmer-Defined Function
Yaitu fungsi/modul yang dibuat programmer sendiri.
Function ini memiliki nama tertentu yang unik dalam program, letaknya terpisah dari program utama, dan bisa dijadikan satu ke dalam suatu library buatan programmer itu sendiri yang kemudian juga di-includekan jika ingin menggunakannya.
Rancangan Pembuatan Fungsi
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat fungsi :
Data yang diperlukan sebagai inputan
Informasi apa yang harus diberikan oleh fungsi yang dibuat ke pemanggilnya
Algoritma apa yang harus digunakan untuk mengolah data menjadi informasi

Struktur Fungsi
1) Deklarasi function (function prototype/ declaration), terdiri dari :
Judul fungsi
Tipe data yang akan dikembalikan/void
Tidak ada kode implementasi function tersebut

Bentuk umum :



Deklarasi Fungsi

Deklarasi fungsi diakhiri dengan titik koma  Tipe_data dapat berupa segala tipe data yang dikenal C++ ataupun tipe data buatan, namun tipe data dapat juga tidak ada dan digantikan dengan void yang berarti fungsi tersebut tidak mengembalikan nilai apapun
Nama fungsi adalah nama yang unik
Argumen dapat ada atau tidak (opsional) yang digunakan untuk menerima argumen/parameter.
Antar argumen-argumen dipisahkan dengan menggunakan tanda koma.
Suatu fungsi perlu dideklarasikan sebelum digunakan.
Untuk alasan dokumentasi program yang baik, sebaiknya semua fungsi yang digunakan dideklarasikan terlebih dahulu
Deklarasi fungsi ditulis sebelum fungsi tersebut digunakan

2) Function/Definisi Function (Function Definition) :
function prototype yang disertai dengan kode implementasi dari function tersebut, yang berisikan statemen/instruksi yang akan melakukan tugas sesuai dengan tujuan dibuatnya fungsi tersebut

bentuk umum :



Definisi Fungsi :

Tubuh fungsi dapat berisi segala perintah yang dikenal oleh C, pada dasarnya tubuh fungsi sama dengan membuat program seperti biasa.
Return bersifat opsional, adalah keyword pengembalian nilai dari fungsi ke luar fungsi, return wajib jika fungsi tersebut mengembalikan nilai berupa tipe data tertentu, sedangkan return tidak wajib jika fungsi tersebut bersifat void.

Contoh deklarasi dan definisi Fungsi





Penggunaan deklarasi dan definisi Fungsi
Karena prinsip kerja program C sekuensial, maka :
Jika bagian dari program yang menggunakan fungsi diletakkan sebelum definisi dari fungsi, maka deklarasi dari fungsi diperlukan.
Akan tetapi jika bagian dari program yang menggunakan fungsi terletak setelah definisi dari fungsi, maka deklarasi dari fungsi dapat tidak dituliskan.

Jenis-jenis  Fungsi
1) Fungsi yang tidak mengembalikan nilai (void)
Fungsi yang void sering disebut juga prosedur.Disebut void karena fungsi tersebut tidak mengembalikan suatu nilai keluaran yang didapat dari hasil proses fungsi tersebut. Void tidak dapat langsung ditampilkan hasilnya dan void tidak memiliki nilai kembalian fungsi. Keyword void juga digunakan jika suatu function tidak mengandung suatu parameter apapun.

Ciri-ciri void :
tidak adanya keyword return.
tidak adanya tipe data di dalam deklarasi fungsi.
menggunakan keyword void.
Contoh:










2) Fungsi yang mengembalikan nilai (nonvoid)
Fungsi non-void disebut juga function .Disebut non-void karena mengembalikan nilai kembalian yang berasal dari keluaran hasil proses function tersebut.

Ciri-ciri void :
ada keyword return
ada tipe data yang mengawali deklarasi fungsi
tidak ada keyword void
Contoh :









Implementasi  Fungsi





































Pustaka :
Modular Programming, Slamet Kurniawan, S.Kom
MODULAR (FUNGSI), Yuli Astuti, M.Kom
MODUL PROGRAMMING (SUB PROGRAM), Kusnawi S.kom, M.Eng

Mandra86.blogspot.co.id - Kebutuhan pangan indonesia sangatlah besar, banyak masyarakat memilik berbagai jenis unggas untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Akan tetapi banyak masyarakat belum sadar akan hal itu. Oleh karena itu peluang usaha yang baik saat ini adalah Usaha Penetasan Telur.
Sebenarnya tata cara penetasan telur itik hampir sama dengan tata cara penetasan telur ayam. Perbedaan yang mencolok hanyalah  masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.
Berikut akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik yang baik. silahkan disimak penjelasan berikut ini.

Persiapan telur


  • Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik
  • Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang
  • Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis





Persiapan mesin tetas


  • Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli
  • Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas
  • Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya
  • Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah)


Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya.  Adapun urutan kerja selama proses penetasan telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1


  • Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
  • Ventilasi ditutup rapat
  • Kontrol suhu (38°C)


Hari ke-2


  • Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
  • Kontrol suhu (38°C)


Hari ke-3


  • Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
  • Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
  • Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.


Hari ke-4


  • Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
  • Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
  • Kontrol suhu (38°C)


Hari ke-5


  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ½ bagian
  • Kontrol suhu (38°C)


Hari ke-6


  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ¾ bagian
  • Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.


Hari ke-7


  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
  • Ventilasi dibuka seluruhnya


Hari ke-8 sampai ke-13


  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.


Hari ke-14


  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas


Hari ke 15 sampai ke-20


  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.


Hari ke-21

  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
  • Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak


Hari ke-22 sampai ke-25
  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak


Hari ke-26 sampai ke-27


  • Pembalikan telur dihentikan
  • Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
  • Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari


Hari ke-28


  • Telur-telur sudah banyak yang menetas
  • Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
  • Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
  • Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
  • Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.


Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari. Semoga bermanfaat.

referensi : http://sentralternak.com/index.php/2010/08/07/tata-cara-penetasan-telur-itik/

Mandra86.blogspot.co.id - Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah iklim tropis seperti Indonesia. Investasi yang dibutuhkan untuk memulai udaha budidaya jamur tiram pun bisa dibilang cukup murah dan bisa dilakukan bertahap. Bagian tersulit adalah membuat baglog, media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.

Nama latin jamur tiram adalah Pleurotus ostreatus, termasuk dalam kelompok Basidiomycota. Disebut jamur tiram karena bentuk tajuknya menyerupai kulit tiram. Berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Di alam bebas, jamur tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu, jamur tiram sering disebut jamur kayu.

Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.

Untuk pendatang baru, biasanya memulai kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara pengadaan, baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari pihak lain. Kemudian setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membuat baglog sendiri.

Adapun langkah-langkah yang harus dipersiapkan untuk budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:

1.Menyiapkan kumbung

Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya berupa sebuah bangunan, yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Bangunan tersebut harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban.

Kumbung biasanya dibuat dari bambu atau kayu. Dinding kumbung bisa dibuat dari gedek atau papan. Atapnya dari genteng atau sirap. Jangan menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut akan mendatangkan panas. Sedangkan bagian lantainya sebaiknya tidak diplester. Agar air yang digunakan untuk menyiram jamur bisa meresap.

Di dalam kumbung dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang dibuat bertingkat. Rak tersebut berfungsi untuk menyusun baglog. Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu. Rak diletakkan berjajar. Antara rak satu dengan yang lain dipisahkan oleh lorong untuk perawatan.

Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak bisa dibuat 2-3 tingkat. Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter. Setiap ruas rak sebesar ini bisa memuat 70-80 baglog. Keperluan rak disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.

Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, sebaiknya lakukan persiapan terlebih dahulu. Berikut langkah-langkahnya:
Bersihkan kumbung dan rak-rak untuk menyimpan baglog dari kotoran.
Lakukan pengapuran dan penyemprotan dengan fungisida di bagian dalam kumbung. Diamkan           selama 2 hari, sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung.
Setelah bau obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan. Seluruh                       permukaannya sudah tertutupi serabut putih.

2. Menyiapkan baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog adalah serbuk gergaji, karena jamur tiram termasuk jamur kayu. Baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan tumbuh menyembul keluar.

Pada usaha budidaya jamur tiram skala besar, petani jamur biasanya membuat baglog sendiri. Namun bagi petani pemula, atau petani dengan modal terbatas biasanya baglog dibeli dari pihak lain. Sehingga petani bisa fokus menjalankan usaha budidaya.

Saat ini, baglog jamur tiram yang berbobot sekitar 1 kg dijual dengan harga Rp. 2.000-2.500. Adapun bila ingin membuat sendiri silahkan baca cara membuat baglog jamur tiram.

3.Cara merawat baglog

Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
Kedua cara ini memiliki kelebihan masing. Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Bila penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk melakukan pemanenan lebih mudah. Hanya saja, penyusunan horizontal lebih menyita ruang.

Berikut cara-cara perawatan budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:


  • Sebelum baglog disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas penutup baglog. Kemudian diamkan kurang lebih 5 hari. Bila lantai terbuat dari tanah lakukan penyiraman untuk menambah kelembaban.
  • Setelah itu, potong ujung baglog untuk memberikan ruang pertumbuhan lebih lebar. Biarkan selama 3 hari jangan dulu disiram. Penyiraman cukup pada lantai saja.
  • Lakukan penyiraman dengan sprayer. Penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan-tetesan air. Semakin sempurna pengabutan semakin baik. Frekuensi penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung suhu dan kelembaban kumbung. Jaga suhu pada kisaran 16-24oC.
4.Panen budidaya jamur tiram


Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam 1-2 minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen. Baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali, bila perawatannya baik. Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.

Pemanenan dilakukan terhadap jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya bila ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Bila masa panen lewat setengah hari saja maka warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Bila sudah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak tahan lama. Jarak panen pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu.

Begitulah Cara Budidaya Jamur Tiram, Semoga artikel di atas dapat bermanfaat. Salam sukses.

Mandra86.blogspot.co.id - Cacing? apa iya. Cacing yang sejatinya hewan yang ditakuti banyak orang entah karena geli, menjijikan atau yang lain. Tapi taukah anda bahwa cacing dapat menghasilkan uang banyak? Sebagian dari anda mungkin tidak terpikirkan untuk hal itu. Cacing tanah merupakan salah satu hewan yang cukup dicari oleh beberapa kalangan seperti untuk bahan obat atau pakan burung. Namun sayangnya, walapun jumlah permintaan akan cacing tanah tinggi, para pelaku usaha umumnya kurang tertarik untuk berkecimpung di dunia usaha cacing tanah.
Kali ini saya akan mengulas lebih lanjut tentang Cara Praktis Ternak Cacing Tanah, silahkan disimak penjelasan berikut ini.
Langkah-langkah Ternak Cacing Tanah Untuk Hasil Panen Berlimpah

1. Persiapan Fasilitas serta Peralatan

Kandang dapat di buat dari beberapa jenis bahan yang murah serta gampang didapat, yaitu dari papan sisa, bambu, ijuk, rumbia dan genteng tanah liat. Untuk kandang permanen peternakan taraf besar memiliki ukuran 1. 5 x 18 m serta tinggi 0.45 m. Didalamnya dibuat wadah-wadah tempat pemeliharaan semacam rak-rak bertingkat, serta kandang bisa terbuka tanpa ada dinding.
Model beternak yang dapat diaplikasikan diantaranya : kotak bertumpuk, rack berbaki, pancing berjajar serta pancing bertingkat.

2. Pembibitan

Persiapan untuk ternak cacing tanah adalah:

- Meracik media tumbuh
- Menyediakan bibit unggul
- mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung

Pemilihan Bibit:

a. Pemilihan Bibit Calon Induk

Bibit biasanya dengan membeli untuk skala komersial karena diperlukan jumlah yang besar, tapi untuk skala kecil bisa mencari bibit cacing tanah dari alam, misalnya dari lingkungan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.

b. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Pola pemeliharaan terbagi menjadi beberapa cara:

a. Cacing tanah dipelihara dalam jumlah banyak sesuai dengan tempat yang ada, dengan pemilihan Cacing tanah yang muda atau dewasa. Untuk wadah berukuran panjang 2.5 m, lebar kurang lebih 1 m, dan tinggi sekitar 0.3 m dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
 b. Pemeliharaan dimulai dari jumlah kecil, dan jika jumlahnya bertambah, sebagian dipindahkan ke wadah lain.
c. Pemeliharaan dengan mengkombinasi cara a dan b.
Pemeliharaan khusus kokon sampai menjadi anak, setelah dewasa pindahkan ke tempat lain.
d. Pemeliharaan khusus cacing dewasa untuk bibit.

3. Model Pengembangbiakan

Jika media pemeliharaan sudah siap dan bibit cacing tanah sudah tersedia, maka penanaman siap dilakukan. Bibit cacing tanah jangan langsung sekaligus dimasukkan ke dalam media, melainkan sedikit-sedikit. Bibit coba ditaruh diatas media, jika bibit masuk ke dalam media hal itu menunjukkan bahwa cacing betah di media tersebut. Tambahkan lagi dan cek tiap 3 jam sekali apakah masih ada cacing yang berkeliaran ke luar, kalau cacing meninggalkan media atau wadah berarti media yang digunakan harus diganti. Cara mengganti media yaitu dengan cara disiram air, kemudian diperas atau dibuang airnya sampai airnya berwarna bening.
Untuk mengetahui apakah cacing tanah yang ditanam betah terhadap media yang digunakan, tunggu sampai 12 jam.

4. Reproduksi Atau Sistem Perkawinan

Cacing tanah merupakan golongan hewan hermaprodit yang memiliki alat kelamin ganda jantan dan betina dalam satu tubuh. Tapi untuk pembuahan tidak bisa dilakukan sendiri. Sepasang cacing tanah akan menghasilkan satu kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api yang berisi telur-telur. Setiap kokon berisi 2-20 ekor, dan rata-rata 4 ekor.
Kokon diletakkan di tempat yang lembab, dan dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. 100 ekor cacing tanah dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun.
Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan dengan ditandai adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan, setelah 7-10 hari perkawinan cacing dewasa akan menghasilkan 1 kokon.

5. Pemeliharaan

– Pemberian Pakan
Dalam satu hari satu malam Cacing tanah diberi pakan sekali sesuai berat cacing tanah yang ditanam. Apabila ditanam 1 Kg Cacing tanah, maka pakan diberikan harus 1 Kg. Pakan cacing tanah secara umum berupa kotoran hewan. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan Cacing tanah adalah sebagai berikut:
Pakan diberikan harus berupa bubuk atau bubur.
Taburkan pakan secara merata di atas media, tapi tidak menutupi semua permukaan media, kira-kira sekitar 2/3 dari wadah tidak ditaburi pakan.
Tutup pakan dengan karung, plastik atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
Apabila masih tersisa pakan sebelumnya, pemberian pakan berikutnya harus diaduk ulang tetapi jumlah pakan yang diberikan dapat dikurangi.
Perbandingan bubur pakan dengan air diberikan 1:1.
– Penggantian Media
Media yang sudah jadi tanah atau kascing yang sudah dipenuhi banyak telur (kokon) harus segera diganti. Agar cacing cepat berkembang, maka antara telur, anak dan induk harus dipisahkan pada media berbeda. Penggantian media rata-rata dilakukan dalam waktu 2 Minggu sekali.

– Proses Kelahiran
Media untuk sarang terbuat dari: kotoran hewan, batang pisang, dedaunan atau buah-buahan, limbah pasar, limbah rumah tangga, kertas, Koran, kardus, kayu lapuk atau bubur kayu.
Semua bahan dipotong sepanjang + 2.5 cm. semua bahan diaduk dan ditambah air kecuali kotoran ternak, kemudian diaduk lagi. Selanjutnya bahan campuran dan kotaran ternak dicampurkan menjadi satu dengan perbandingan 70:30 dengan ditambah air secukupnya agar tetap basah.

6. Hama Dan Penyakit

Pengendalian terhadap hama perlu dilakukan, karena hal itu akan menentukan keberhasilan beternak Cacing tanah. Hama yang merupakan musuh cacing tanah antara lain: ayam, itik, ular, angsa, burung, kelabang, lipan, semut, kumbang, lalat, tikus, katak, tupai, lintah, kutu dan banyak lagi. Musuh lain yang tidak kalah mengganggu yaitu semut merah yang memakan karbohidrat dan lemak yang terdapat pada pakan, kedua zat tersebut sangat diperlukan untuk penggemukan Cacing tanah. Untuk mencegah serangan semut merah dengan cara wadah pemeliharaan dirambang oleh air.

7. Panen Cacing

Dua hal yang bisa diharapkan dari panen Cacing tanah, yaitu;

Biomas atau cacing tanah itu sendiri
Kascing atau bekas cacing
Dalam tekniknya panen bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan mengunakan alat penerangan lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah akan berkumpul di bagian atas media karena sangat sensitif dengan cahaya. Anda tinggal memisahkan antara cacing dan media. Cara kedua dengan membalikan sarang, cacing biasanya berkumpul maka mudah memisahkan antara Cacing tanah dengan media.
Jika terdapat kokon atau kumpulan terlur pada saat panen, maka kembalikan sarang pada wadah semula dan diberi pakan selama 30 hari. Telur akan menetas dan cacing tanah bisa dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.

Begitulah Cara Praktis Ternak Cacing Tanah, Semoga artikel di atas dapat bermanfaat. Salam sukses.
Mandra86.blogspot.co.id - Pabrikan raksasa samsung kembali berinovasi dengan menghadirkan Samsung Gear 360. kamera 360 derajat dirilis bersamaan dengan smartphone terbarunya galaxy S7 dan S7 Edge.

Dengan bobot yang super ringan, yakni 145 gr, gear 360 memiliki 2 kamera yang masing-masing mengcapture 180 derajat sehingga menciptakan tangkapan 360 derajat. Masing-masing  kamera 30 MP untuk foto dan beresolusi 3840x1920 untuk video. Dilengkapi dengan lensa F2.0 terang, Gear 360 memberikan Anda perspektif menawan di dunia.Dilengkapi dengan lensa F2.0 terang, Gear 360 memberikan Anda perspektif menawan di dunia.

Gear 360 mendukung 4 macam mode penggunaan, yakni video looping, Video, Foto, dan Time Lapse. Didesain tahan debu dan guyuran, dan juga kemudahan dalam penggunaannya kamera ini dipasangkan dengan Galaxy S7 via bluetooth. Dapat sepenuhnya dikontrol layaknya GoPro.

Begitu mudahnya mengabadikan moment anda hanya dengan membidik, merangkai dan edit, lihat, dan lau share.Gear 360 kompatibel dengan aplikasi Google Street View. Anda dapat menangkap dan langsung mempublikasikan foto Anda ke Street View.